PROPOSAL BUDIDAYA IKAN PATIN
Phone: 081353048084
Tasikmalaya, Januari 2013
Perihal : Permohonan Modal
Usaha Budidaya Ikan Patin
Dengan
Hormat,
Teriring
ucapan terima kasih kami atas perhatian Bapak terhadap pengembangan usaha kecil
menengah terutama bidang usaha perikanan; melalui proposal ini kami mengajukan permohonan
dana penguatan modal usaha untuk pengembangan usaha budidaya ikan Patin.
Berkenaan
dengan hal itu, untuk mengembangkan usaha budidaya ikan patin kami; melaui
proposal ini kami mengajukan dana penguatan modal usaha sebesar Rp 25.010.000,- (Dua puluh
lima juta sepuluh ribu rupiah) dengan rincian Terlampir. Kami
mengharapkan dana tersebut dapat
direalisasikan dan disalurkan langsung untuk mempercepat/menumbuhkembangkan
usaha budidaya patin yang sedang kami laksanakan.
Demikian
kiranya Bapak memaklumi.
Pemohon,
(Balemandal)
PENDAHULUAN
Dalam rangka
memanfaatkan keanekaragaman hayati ikan air tawar Indonesia, khususnya potensi
spesies Ikan patin (Pangasius sp.), sejak tahun 1996 telah dilakukan
penelitian kerja sama dengan Uni Eropa dimana spesies ikan patin ini khususnya
spesies jambal siam (Pangasius djambal Bleker) telah menjadi komoditi
budidaya baru karena potensi ukurannya yang besar ( bisa mencapai lebih dari 20
kg/ekor ). Penyebaran geografisnya yang luas dan popularitasnya konsumen ikan jenis
ini di Indonesia yang cukup baik sehingga prospek usaha budidaya ikan patin ini
cukup menjanjikan.
Dewasa ini
apabila diperhatikan sudah banyak restoran yang menyajikan menu makanan utama
berupa ikan patin bakar/goreng. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan ikan tersebut
tidak dapat hanya dipenuhi dari hasil tangkapan diperairan umum, sehingga perlu
adanya pembudidayaan secara lebih intensif. Apabila ditinjau dari aspek
pembudidayaan, teknologi budidaya ikan patin relatif telah mudah dikuasai.
Ketersediaan benih yang semula dianggap sebagai kendala, namun sekarang telah banyak
pembenih baik perorangan maupun perusahaan yang berhasil memproduksi benih ikan
patin.
Beberapa
keunggulan komparatif budidaya ikan patin adalah bahwa ikan patin ukuran individunya
cukup besar, pemakan segalanya dan dapat bertoleransi terhadap kondisi perairan
yang kurang menguntungkan karena kondosi oksigen (02) terlarut
relatif lebih rendah serta dapat beroleransi pH air lingkungan yang ber pH rendah.
Demikian juga ikan patin mau mengkonsumsi makanan buatan atau pakan yang
beredar di pasaran sebagai makanannya.
Habitat alami
ikan patin, hidup di perairan umum seperti di Kalimantan dan Sumatra Selatan. Jenis
ikan ini termasuk ikan dasar dan biasanya banyak melakukan aktivitas di malam
hari. Kebiasaan ikan ini suka bergelombol. Nafsu makan ikan akan terangsang
(akan bertambah) apabila ikan-ikan tersebut bergelombol. Ikan patin
biasanya memijah pada musim penghujan yang biasanya jatuh pada bulan november
s/d maret. Kebiasaan Makan dan makannya ikan patin berdasarkan
kebiasaan makannya termasuk ikan pemakan segala (omnivora) dan secara
alama makannya terdiri dari serangga, biji-bijian, ikan rucah, udang-udangan
dan moluska.
Teknis
BUDIDAYA
Ukuran kolam
yang diperlukan untuk pembesaran ikan patin tergantung dari luas lahan yang
tersedia. Demikian juga konstruksi kolam dapat terbuat dari tanah maupun dari
konstruksi beton tergantung pemodalan yang ada. Namun pada tanah yang porous
sebaiknya di buat kolam dengan konstruksi tembok. Berdasarkan pengalaman para
pebudidaya, bentuk ideal untuk kolam pemeliharaan ikan patin berupa kolam tanah
adalah empat persegi panjang dengan ukuran luas lebih besar dari 50 M2.
Kedalaman kolam berkisar antara 0,5 - 1,5 m. Kemiringan dasar kolam dari
permukaan kepembuangan 0,5%, tinngi pematang 1-1,5 M. Pada bagian
tengah dasar kolam dibuat parit/kemalir yang memanjang dari arah pemasukan air
kearah pengeluaran air (monik). Ukuran parit memiliki lebar 30-50 cm dengan
kedalaman 10-15 cm. Sebagaimana pada pemeliharaan ikan nila dan emas, maka
kolam pemeliharaan ikan patin juga memerlukan pintu pemasukan dan pengeluaran
air yang bentuk dan spesifikasinya kurang lebih sama. Untuk kolam yang
sederhana pintu pemasukan dan pengeluaran air bahan nya terbuat dari bambu atau
paralon. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasangi saringan yang
terbuat dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah agar ikan tidak
lolos. Untuk kolam yang lebih intensif, sebaiknya pintu pengeluaran
air dibuat dengan sistem siphon atau monik dengan maksud agar air yang keluar
dari kolam adalah air yang berasal dari bagian dasar kolam, yakni air yang
mengandung sisa pakan, kotoran ikan dan air kotor. Jenis-jenis sarana
budidaya yang diperlukan pada pembudidayaan ikan patin adalah :
Kapur; diperlukan untuk memberantas hama dan penyakit
yang ada pada kolam. Kapur dapat juga menaikkan pH air kolam. Banyak nya kapur
yang di berikan pada kolam tergantung pada keadaan kolam, biasanya berkisar
antara 20-100 gram/m2.
Pupuk; perlukan untuk mempercepat pertambahan makan alami
di dalam kolam. Pupuk yang di perlukan /dipergunanakan adalah pupuk TSP
sebanyak 22-25 gram/m2 .
Benih; pada pembesaran ikan patin, padat penebaran
benih ikan patin dapat bervariasi berkisar antara 8-15 ekor permeter persegi
dengan ukuran 3-6 inchi per ekor atau 40-50 gram per ekor.
Pakan; makanan tambahan yang di berikan dapat berupa
pellet (buatan pabrik) dengan kandungan protein berkisar 20-30 persen, atau
pakan buatan sendiri bahan bakunya dari dedak 25 %, menir 50 %, tepung ikan 25
% (1:2:1). Jumlah makanan tambahan di berikan
2-3 persen dari berat total ikan per hari. Frekuensi pemberian makanan 2 (dua)
kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari.
TEKNIK
PEMBUDIDAYAAN
Persiapan
kolam
Pada
persiapan kolam dilakukan antara lain;
ü
Pengolahan tanah dasar kolam meliputi pencankulan/pembajakan tanah dasar
kolam dan meratakannya. Pematang kolam diperbaiki dengan
menutupi bagian-bagian kolam yang bocor.
ü
Memperbaiki parit/kemalir dan kubangan untuk tempat persiapan pemanenan.
ü
Penaburan kapur pertanian dengan dosis antara 20-200 gram/meter persegi
(tergantung keadaan kolam). Untuk kolam yang pH-nya rendah pemakaian
kapur akan lebih banyak, dan sebaliknya.
Tanah yang pH-nya sudah cukup baik pemberian kapur sekedar untuk membasmi hama dan
penyakit yang mungkin ada di kolam.
ü
Pemasangan saringan pada pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air untuk
mencegah agar ikan tidak lolos/keluar. Pengisian air dengan ketinggian 1-1,5
meter biarkan selama 1 (satu) minggu. Satu minggu setelah pengisian air, kemudian
dilakukan pemupukan dengan TSP sebanyak 22 gram/meter persegi.· Satu
minggu kemudian dilakukan penebaran benih.
Penebaran Benih
Benih yang
di besarkan di kolam sebaiknya berukuran seragam 40-50 gram/ekor dengn
padat penebaran 8-15 ekor/m2.
Pemberian
Pakan
Pakan yang
diberikan selama masa pemeliharaan adalah 2-3% dari berat total ikan perhari.
Frekuensi pemberian pakan 2 (dua) kali sehari dengan waktu pemberian pagi dan
sore hari.
Pencegahan
Hama dan Penyakit
Untuk
pencegahan hama dan penyakit sebaiknya benih ikan patin /jambal yang akan
ditebar dicucihamakan terlebih dulu dengan KMn04 atau PK ( Kalium
Permanganat) dengan dosis 35 gram/m3 selama 24 jam atau dengan formalin dosis
25 ppm selama 5-10 menit.
PANEN
Masa
pemeliharaan ikan patin jambal dapat berfariasi tergantung dari ukuran awal
benih yang ditebar dan berat ikan yang diinginkan serta permintaan pasar.
Pengalaman pembudidayaan ikan menunjukkan untuk mencapai ukuran berat 1 (satu)
kg/ekor dengan berat awal tebar 50 gram/ekor memerlukan waktu selama 6-12
bulan. Pemanenan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu pemanenan
secara bertahap dan total. Pada pemanenan bertahap dilakukan dengan cara
menyurutkan air sedikit demi sedikit lalu memilih ikan-ikan yang siap untuk
dipanen dan dapat di gunakan dengan jala. Setelah selesai pemanena lalu air di
isikan kembali seperti semula. Sedangkan pada pemanenan total dilakukan dengan
cara pengeringan kolam sehingga ikan mengumpul pada parit dan kubangan dengan
demikian dengan mudah ditangkap menggunakan serok atau jaring.
Analisis Usaha
BUDIDAYA
Asumsi:
Ø Luas Kolam: 56
Meter persegi.
Ø Harga Sewa
kolam: Rp 2.000.000,-
Ø Jumlah benih
tebar: 3000 ekor
Ø Harga benih: Rp
2.000,-
Ø Harga Pakan: Rp 8.000,-
Ø Periode usaha; 1
TH
Ø Masa tanam; 6
bulan
Analisis Kelayakan Usaha
No
|
Uraian
|
Jmlh
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Nilai
(Rp)
|
Umur /th
|
Penyusutan
/th
(Rp)
|
|
I
|
BIAYA INVESTASI
|
||||||
1
|
Sewa Kolam
|
1
|
2.000.000
|
2.000.000
|
1
|
2.000.000
|
|
2
|
Sarana Kerja,
Alat-alat dll
|
1
|
800.000
|
800.000
|
1
|
800.000
|
|
Total I
|
2.800.000
|
2.800.000
|
|||||
II
|
BIAYA OPERASIONAL/TH
|
||||||
A. BIAYA TETAP
|
|||||||
1
|
Biaya Penyusutan /
Tahun
|
1
|
2.800.000
|
2.800.000
|
-
|
-
|
|
JUMLAH IIA
|
2.800.000
|
||||||
B.BIAYA TIDAK TETAP
|
|||||||
1
|
Bibit Patin
|
3.000
|
1.750
|
5.250.000
|
|||
2
|
Pakan (kg)
|
2.000
|
8.000
|
16.000.000
|
|||
3
|
Tenaga Kerja (Jam)
|
50
|
15.000
|
750.000
|
-
|
-
|
|
4
|
Lain-lain %
|
25%
|
840.000
|
210.000
|
-
|
-
|
|
Total II B
|
22.210.000
|
||||||
Total II A+B
|
25.010.000
|
||||||
III
|
PENERIMAAN / TAHUN
|
||||||
Hasil Panen (Kg)
|
2.600
|
16.000
|
41.600.000
|
||||
Total III
|
41.600.000
|
IV
|
ANALISA BIAYA MANFAAT
|
|||||
1
|
Penerimaan kotor (III-II)
|
16.590.000
|
-
|
-
|
||
2
|
Pajak 10% dari penerimaan kotor
|
1.659.000
|
-
|
-
|
||
3
|
Perputaran uang
sebelum
dipotong pajak
(IV+IIA2)
|
19.390.000
|
-
|
-
|
||
4
|
Laba operasional (III-II.B)
|
19.390.000
|
-
|
-
|
||
5
|
Pendapatan bersih (IV.3-IV.2)
|
17.731.000
|
-
|
-
|
||
6
|
Net Present Value
(NPV)
(IV.5 - Total I) jika
hasil positif (+) = layak
|
14.931.000
|
||||
7
|
Imbangan penerimaan
biaya (R/C ratio)
(III/II)
|
1,66
|
||||
8
|
Internal Rate of Return
IRR
(IV.5 / Total I) x
100% jika hasil > Dari 1 = layak
|
6,33
|
||||
9
|
Cash flow (IV.5+IIA.2)
|
20.531.000
|
-
|
-
|
||
10
|
Rentabilitas ekonomi
(IV.5/total I)x100
|
155,63
|
-
|
-
|
||
11
|
BEP Jumlah II.A x (1-Jumlah II.B/ total III)
|
1.680.000,00
|
-
|
-
|
Dari
tabel analisis biaya manfaat di atas menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan
Patin layak untuk dilaksanakan dan cukup prospektif untuk dijadikan peluang
usaha.
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat,
berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi lapangan, serta mudah-mudahan
upaya penambahan modal usaha ini dapat merealisasikan program pemerintah dalam
mendukung kegiatan swasembada hasil perikanan di Indonesia.
Atas segala perhatiannya kami
sampaikan ucapan terimakasih.
No comments:
Post a Comment