Search This Blog

Wednesday, April 17, 2013

Contoh Proposal Usaha Ikan Patin




 PROPOSAL BUDIDAYA IKAN PATIN
Phone: 081353048084




Tasikmalaya,  Januari  2013


Perihal             : Permohonan Modal
Usaha Budidaya Ikan Patin
          Kepada,

     Yth. Investor
     Di
            Mana ajah


Dengan Hormat,
            Teriring ucapan terima kasih kami atas perhatian Bapak terhadap pengembangan usaha kecil menengah terutama bidang usaha perikanan; melalui proposal ini kami mengajukan permohonan dana penguatan modal usaha untuk pengembangan usaha budidaya ikan Patin.
            Berkenaan dengan hal itu, untuk mengembangkan usaha budidaya ikan patin kami; melaui proposal ini kami mengajukan dana penguatan modal  usaha sebesar Rp 25.010.000,- (Dua puluh lima juta sepuluh ribu rupiah) dengan rincian Terlampir. Kami mengharapkan dana tersebut  dapat direalisasikan dan disalurkan langsung untuk mempercepat/menumbuhkembangkan usaha budidaya patin yang sedang kami laksanakan.
            Demikian kiranya Bapak memaklumi.

                       
Pemohon,



(Balemandal)



PENDAHULUAN

Dalam rangka memanfaatkan keanekaragaman hayati ikan air tawar Indonesia, khususnya potensi spesies Ikan patin (Pangasius sp.), sejak tahun 1996 telah dilakukan penelitian kerja sama dengan Uni Eropa dimana spesies ikan patin ini khususnya spesies jambal siam (Pangasius djambal Bleker) telah menjadi komoditi budidaya baru karena potensi ukurannya yang besar ( bisa mencapai lebih dari 20 kg/ekor ). Penyebaran geografisnya yang luas dan popularitasnya konsumen ikan jenis ini di Indonesia yang cukup baik sehingga prospek usaha budidaya ikan patin ini cukup menjanjikan.
Dewasa ini apabila diperhatikan sudah banyak restoran yang menyajikan menu makanan utama berupa ikan patin bakar/goreng. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan ikan tersebut tidak dapat hanya dipenuhi dari hasil tangkapan diperairan umum, sehingga perlu adanya pembudidayaan secara lebih intensif. Apabila ditinjau dari aspek pembudidayaan, teknologi budidaya ikan patin relatif telah mudah dikuasai. Ketersediaan benih yang semula dianggap sebagai kendala, namun sekarang telah banyak pembenih baik perorangan maupun perusahaan yang berhasil memproduksi benih ikan patin.
Beberapa keunggulan komparatif budidaya ikan patin adalah bahwa ikan patin ukuran individunya cukup besar, pemakan segalanya dan dapat bertoleransi terhadap kondisi perairan yang kurang menguntungkan karena kondosi oksigen (02) terlarut relatif lebih rendah serta dapat beroleransi pH air lingkungan yang ber pH rendah. Demikian juga ikan patin mau mengkonsumsi makanan buatan atau pakan yang beredar di pasaran sebagai makanannya.
Habitat alami ikan patin, hidup di perairan umum seperti di Kalimantan dan Sumatra Selatan. Jenis ikan ini termasuk ikan dasar dan biasanya banyak melakukan aktivitas di malam hari. Kebiasaan ikan ini suka bergelombol. Nafsu makan ikan akan terangsang (akan bertambah) apabila ikan-ikan tersebut bergelombol.  Ikan patin biasanya memijah pada musim penghujan yang biasanya jatuh pada bulan november s/d maret. Kebiasaan  Makan dan makannya  ikan patin berdasarkan kebiasaan makannya termasuk ikan pemakan segala (omnivora) dan secara alama makannya terdiri dari serangga, biji-bijian, ikan rucah, udang-udangan dan moluska. 


Teknis
BUDIDAYA

Ukuran kolam yang diperlukan untuk pembesaran ikan patin tergantung dari luas lahan yang tersedia. Demikian juga konstruksi kolam dapat terbuat dari tanah maupun dari konstruksi beton tergantung pemodalan yang ada. Namun pada tanah yang porous sebaiknya di buat kolam dengan konstruksi tembok. Berdasarkan pengalaman para pebudidaya, bentuk ideal untuk kolam pemeliharaan ikan patin berupa kolam tanah adalah empat persegi panjang dengan ukuran luas lebih besar dari 50 M2. Kedalaman kolam berkisar antara 0,5 - 1,5 m. Kemiringan dasar kolam dari permukaan kepembuangan 0,5%, tinngi pematang 1-1,5 M.   Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit/kemalir yang memanjang dari arah pemasukan air kearah pengeluaran air (monik). Ukuran parit memiliki lebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm. Sebagaimana pada pemeliharaan ikan nila dan emas, maka kolam pemeliharaan ikan patin juga memerlukan pintu pemasukan dan pengeluaran air yang bentuk dan spesifikasinya kurang lebih sama. Untuk kolam yang sederhana pintu pemasukan dan pengeluaran air bahan nya terbuat dari bambu atau paralon. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasangi saringan yang terbuat dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah agar ikan tidak lolos.   Untuk kolam yang lebih intensif, sebaiknya pintu pengeluaran air dibuat dengan sistem siphon atau monik dengan maksud agar air yang keluar dari kolam adalah air yang berasal dari bagian dasar kolam, yakni air yang mengandung sisa pakan, kotoran ikan dan air kotor. Jenis-jenis sarana budidaya yang diperlukan pada pembudidayaan ikan patin adalah : 
*      Kapur; diperlukan untuk memberantas hama dan penyakit yang ada pada kolam. Kapur dapat juga menaikkan pH air kolam. Banyak nya kapur yang di berikan pada kolam tergantung pada keadaan kolam, biasanya berkisar antara 20-100 gram/m2.
*      Pupuk; perlukan untuk mempercepat pertambahan makan alami di dalam kolam. Pupuk yang di perlukan /dipergunanakan adalah pupuk TSP sebanyak 22-25 gram/m2 .
*      Benih; pada pembesaran ikan patin, padat penebaran benih ikan patin dapat bervariasi berkisar antara 8-15 ekor permeter persegi dengan ukuran 3-6 inchi per ekor atau 40-50 gram per ekor.
*      Pakan; makanan tambahan yang di berikan dapat berupa pellet (buatan pabrik) dengan kandungan protein berkisar 20-30 persen, atau pakan buatan sendiri bahan bakunya dari dedak 25 %, menir 50 %, tepung ikan 25 % (1:2:1). Jumlah makanan tambahan di berikan 2-3 persen dari berat total ikan per hari. Frekuensi pemberian makanan 2 (dua) kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari.


TEKNIK PEMBUDIDAYAAN
Persiapan kolam 
Pada persiapan kolam dilakukan antara lain;
ü   Pengolahan tanah dasar kolam meliputi pencankulan/pembajakan tanah dasar kolam    dan meratakannya. Pematang kolam diperbaiki dengan menutupi bagian-bagian kolam yang bocor.
ü   Memperbaiki parit/kemalir dan kubangan untuk tempat persiapan pemanenan.
ü   Penaburan kapur pertanian dengan dosis antara 20-200 gram/meter persegi   (tergantung keadaan kolam). Untuk kolam yang pH-nya rendah pemakaian kapur akan lebih banyak, dan  sebaliknya. Tanah yang pH-nya sudah cukup baik pemberian kapur sekedar untuk membasmi hama dan penyakit yang mungkin ada di kolam.
ü   Pemasangan saringan pada pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air untuk mencegah agar ikan tidak lolos/keluar. Pengisian air dengan ketinggian 1-1,5 meter biarkan selama 1 (satu) minggu. Satu minggu setelah pengisian air, kemudian dilakukan pemupukan dengan TSP sebanyak 22 gram/meter persegi.·  Satu minggu kemudian dilakukan penebaran benih.

Penebaran Benih 
Benih yang di besarkan di kolam sebaiknya berukuran  seragam 40-50 gram/ekor dengn padat penebaran 8-15 ekor/m2.

Pemberian Pakan 
Pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan adalah 2-3% dari berat total ikan perhari. Frekuensi pemberian pakan 2 (dua) kali sehari dengan waktu pemberian pagi dan sore hari.


Pencegahan Hama dan Penyakit  
Untuk pencegahan hama dan penyakit sebaiknya benih ikan patin /jambal yang akan ditebar dicucihamakan terlebih dulu dengan KMn04 atau PK ( Kalium Permanganat) dengan dosis 35 gram/m3 selama 24 jam atau dengan formalin dosis 25 ppm selama 5-10 menit. 


PANEN 
Masa pemeliharaan ikan patin jambal dapat berfariasi tergantung dari ukuran awal benih yang ditebar dan berat ikan yang diinginkan serta permintaan pasar.  Pengalaman pembudidayaan ikan menunjukkan untuk mencapai ukuran berat 1 (satu) kg/ekor dengan berat awal tebar 50 gram/ekor memerlukan waktu selama 6-12 bulan.  Pemanenan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu pemanenan secara bertahap dan total. Pada pemanenan bertahap dilakukan dengan cara menyurutkan air sedikit demi sedikit lalu memilih ikan-ikan yang siap untuk dipanen dan dapat di gunakan dengan jala. Setelah selesai pemanena lalu air di isikan kembali seperti semula. Sedangkan pada pemanenan total dilakukan dengan cara pengeringan kolam sehingga ikan mengumpul pada parit dan kubangan dengan demikian dengan mudah ditangkap menggunakan serok atau jaring. 



Analisis Usaha
 BUDIDAYA

Asumsi:
Ø  Luas Kolam: 56 Meter persegi.
Ø  Harga Sewa kolam:  Rp 2.000.000,-
Ø  Jumlah benih tebar: 3000 ekor
Ø  Harga benih: Rp 2.000,-
Ø  Harga Pakan:  Rp 8.000,-
Ø  Periode usaha; 1 TH
Ø  Masa tanam; 6 bulan

Analisis Kelayakan Usaha


No
Uraian
Jmlh
Harga Satuan
(Rp)
Nilai
(Rp)
Umur /th
Penyusutan
/th
(Rp)


I
BIAYA INVESTASI






1
Sewa Kolam
1
       2.000.000
           2.000.000
1
         2.000.000

2
Sarana Kerja, Alat-alat dll
1
          800.000
              800.000
1
            800.000


Total I


           2.800.000

         2.800.000

II
BIAYA OPERASIONAL/TH







A. BIAYA TETAP






1
Biaya Penyusutan / Tahun
1
2.800.000
2.800.000
 -
 -


JUMLAH IIA


           2.800.000




B.BIAYA TIDAK TETAP






1
Bibit Patin
3.000
1.750
5.250.000



2
Pakan (kg)
2.000
8.000
16.000.000



3
Tenaga Kerja (Jam)
50
15.000
750.000
 -
 -

4
Lain-lain %
25%
840.000
210.000
 -
 -


Total II B


22.210.000




Total II A+B


25.010.000



III
PENERIMAAN / TAHUN







Hasil Panen (Kg)
2.600
16.000
41.600.000




Total III


41.600.000





IV
ANALISA BIAYA MANFAAT





1
Penerimaan kotor (III-II)


16.590.000
 -
 -
2
Pajak 10% dari penerimaan kotor


1.659.000
 -
 -
3
Perputaran uang sebelum
dipotong pajak (IV+IIA2)


19.390.000
 -
 -
4
Laba operasional (III-II.B)


19.390.000
 -
 -
5
Pendapatan bersih (IV.3-IV.2)


17.731.000
 -
 -
6

Net Present Value (NPV)
(IV.5 - Total I) jika hasil positif (+) = layak




14.931.000




7

Imbangan penerimaan
biaya (R/C ratio) (III/II)





1,66




8

Internal Rate of Return IRR
(IV.5 / Total I) x 100% jika hasil > Dari 1 = layak





6,33




9
Cash flow (IV.5+IIA.2)


20.531.000
 -
 -
10
Rentabilitas ekonomi (IV.5/total I)x100


 155,63
 -
 -
11
BEP Jumlah II.A x (1-Jumlah II.B/ total III)


 1.680.000,00
 -
 -

Dari tabel analisis biaya manfaat di atas menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan Patin layak untuk dilaksanakan dan cukup prospektif untuk dijadikan peluang usaha.



PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi lapangan, serta mudah-mudahan upaya penambahan modal usaha ini dapat merealisasikan program pemerintah dalam mendukung kegiatan swasembada hasil perikanan di Indonesia. 

Atas segala perhatiannya kami sampaikan ucapan terimakasih.



No comments:

Post a Comment